Organisasi layaknya manusia yang perlu perawatan dan up grading, yang tentunya akan mengalami kesakitan dan kematian jika tidak dirawat dengan benar baik secara spirit, maupun fisik. Perjalanan sejarah organisasi (KAMMI tentu saja) dalam beberapa titik akan bertemu dengan dua masa, yaitu masa kemajuan dan masa stagnasi. Yang membedakan antara keduanya adalah produk orsinil yang yang lahir dari pemikiran dan kontemplasi dari masyarakatnya. Masa kemajuan dari institusi adalah sebuah fase di mana secara spirit mereka terobsesi untuk menciptakan hal-hal besar, perilaku semakin egaliter, dengan akal sehat sebagai aspek yang dapat mendetailkan konsepsi ideologis dari wahyu ilahi. Di tengah perjalanannya semangat ini akan mengalami kejenuhan, di mana masyarakatnya begitu tidak berdaya dalam menghadapi ketidak mampuannya untuk menerobos kelemahan-kelemahan yang diciptakan batas-batas teretorial dan dimensi waktu. Mereka menjadi terkungkung dalam sejarah keemasan mereka dan karya-karya orsinil pun mati ditelan mitos.
Perjalanan sejarah ini tidak mesti melewati masa kejayaan kemudian memasuki fase stagnasi, ada kalanya organisasi ini mati dini sebelum menikmati kejayaan sebagai buah dari kerja-kerja besar mereka, tampaknya mereka diletakkan sejarah dalam ruang-ruang sunyi hampir-hampir tidak ada yang mengenalnya. Biasanya institusi baik berupa negara, perusahaan, yayasan yang mengalami kematian dini diawali dengan kegagalannya dalam menciptakan tradisi unggul dalam jiwa dan raganya, mereka terlalu terobsesi untuk secepatnya menikmati hasil kerja mereka, namun pada saat yang sama mereka tidak mampu meluangkan waktu untuk merenungkan sejauh manakah perjalanan yang telah mereka lewati dan kearah manakah perubahan yang sudah mereka lakukan, jangan-jangan perubahan itu sedang menuju jurang kehancuran.
Sejak awal saya meyakini sekali bahwa takdir kematian dini akan menimpa siapa saja yang gagal menciptakan tradisi unggul dalam dirinya dan gagal mentransformasikan (taurist)semangat juang, tradisi kesempurnaan kepada generasi penerusnya, akibatnya mereka tunas-tunas baru mengalami keterputusan sejarah yang seharusnya mereka miliki sebagai bagian dari identitas mereka. KAMMI sebagai organ baru hampir saja akan mengalaminya, beruntung ada sekelompok kecil dari masyarakatnya yang mau meluangkan waktu untuk sedikit menjaga jarak dengan dirinya, sehingga pandangan mereka begitu jernih, jiwa mereka begitu waspada melihat perubahan yang ada di KAMMI, mata mereka begitu jeli untuk melihat kearah manakah gerak-gerak KAMMI.
Mentrnasformasikan KAMMI dari gerakan front aksi menjadi organisasi masyarakat sejatinya perubahan berani yang diambil qiyadah KAMMI, sebab perubahan ini sejatinya perubahan dalam mengemas cita-cita yang lebih jauh ke depan. Kini KAMMI perlu sekali untuk merenungkan perjalanan jauh yang dilalui dan melihat kedepan akan peluang yang sangat terbuka untuk mereka yang adaftif dengan zamanya. Semoga untaian kata-kata reflektif ini sedikit bisa mendobrak kebiasaan melankolik yang berurai air mata dalam berrefleksi, bagi saya refleksi adalah proses berhenti sejenak untuk menengok kebelakang untuk melihat jarak yang telah kita tempuh dan memanjat naik pohon untuk melihat jarak yang akan kita tempuh sambil dengan semangat meneriakkan kata afirmasi, saya bisa melakukannya, sebab tempat pemberhentian kita hanyalah kematian, demikian Ibnu Taimiyah berrefleksi. (25 Agustus 2007)
Ads 970x90
Sabtu, 19 Januari 2008
BUNGA RAMPAI SIKAP
Related Posts
- Sudah sering kita melakukan peringatan 17 agustusan dengan segala variasi kegiatannya, um
- Tanggal 1 juni kemarin kita dikejutkan oleh penyerangan FPI terhadap AKKBB di lapangan m
- Coba hitung, sudah berapa lama kita hidup di dunia ini dan sudah berapa kejadian yang bis
- Perubahan adalah saksi dari kehidupan, beragam perubahan telah ditampilkan oleh aneka aya
- Saya tidak mu disebut dukun, sebab semua metode untuk memahami fenomena abstrak selalu di
- Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon