Selasa, 21 April 2009

Suasana Penghitungan Suara Kec Garum

Atas instruksi dari Ketua KPU Kab Blitar, penghitungan suara Kecamatan Garum dilaksanakan di kantor KPU. penghitungan suara di Kec Garum menjadi menarik perhatian saya, karena dinamika penghitungannya yang hyperdinamis, sehingga ketika semua PPK Kab Blitar sudah menyelesaikan perhitungan, PPK Garum belum selesai, hingga tadi subuh, penghitungan belum selesai.

Kenapa PPK Garum belum menyelesaikan tugasnya, hmm ini pertanyaan mudah jawabannya, tapi berat kalau dilaksanakan. Berikut ini adalah alasan-alasan yang bisa saya pahami kenapa PPK Garum belum menyelesaikan tugasnya

1. Penghitungan ulang di Sidodadi, penghitungan ulang di Sidodadi di awali dari protes beberapa saksi yang keberatan dengan adanya tambahan suara yang berada di luar DPT, kecurigaan ini diperberat dengan adanya rahasia umum yang mengatakan kalau TPS itu memang sudah dikondisikan oleh salah satu kader partai berlambang Matahati. Namun apa pun alasannya, yang pasti penghitungan ulang itu melanggar konstitusi, sesuai dengan pasal 129 (kalau gak salah) penghitungan ulang bisa dilaksanakan kalau terjadi bencana alam dan adanya kecurangan yang diindikasikan dengan telah terbukanya segel kotak suara. Sementara itu dengan tekanan dari saksi, penghitungan ulang ternyata dilaksanakan juga.
2. Penghitungan banyak yang salah, hal ini terjadi karena fisik panitia memang sudah ngedrop, bayangin aja, kemarin, PPK dan saksi baru istirahat ketika azan subuh, dan siangnya diteruskan penghitungan suara yang belum selesai. Penghitungan suara ini memang fatal akibatnya, karena selain mengurangi suara salah satu parpol, juga dapat menambah suara parpol lain juga, nah ini bonus bozzz.

Penghitungan PPK Garum dilaksanakan di KPU, nah saat tulisan ini diedit, 21 April 2009 pukul 16.00 penghitungan belum juga selesai, PPK dan para saksi masih menghitung di tempat saksi yang sudah disediakan, wajah mereka pada kusut, ada juga yang melamun sambil minum air mineral. Saksi KPU terlihat mengobrol sama saksi lainnya, tapi sekarang meski mereka masih ngobrol, tapi wajah mereka memperlihatkan wajah yang kesel, bukan wajah ceria seperti biasanya. Sementara itu, polisi tetap berjaga-jaga, beberapa ada yang ngumpat ala jawatimuran.

“waduh suiii nemen”

Bahkan diantara mereka ada yang tiduran di mushalla juga.

Posisi saya sekuat mungkin bermain di jalur prosedural yang telah dibuat, meski dalam hati saya merasa kasihan sama PPK yang digaji kecil tapi kerjanya sangat ekstra, tapi yaaa... begitulah rasa kasihan harus disimpan kalau kesalahan itu tampak di depan kita ya koreksi.

Memang sih kekuatan manusia itu ada batasnya, ni masih berita burung juga, katanya beberapa pihak PPK dan KPU sedang berdiskusi supaya pelaksanaan penghitungan suara PPK bisa dipercepat. Heu heu. Moga aja kecepatan dan kebenaran (bukan kebetulan bozzz) berbanding lurus.

Suasana penghitungan suara di tempat anda bagaimana?


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)