Sabtu, 31 Juli 2010

MENAKAR MOTIVASI ANGGOTA DEWAN KITA


Saya ucapkan selamat kepada anggota dewan kita yang luar biasa ini, terutama kepada mereka yang merebut rekor tidak pernah hadir sidang, dan kepada anggota dewan yang namanya sempat di publish di media massa meski pencapaiannya bukan yang tertinggi dalam bolos sidang.

Prestasi apa pun bentuknya selalu membangun batu loncatan popularitas sesuai dengan prestasinya yang telah dia buat, baik disadari atau pun tidak disadarinya. Yang cukup menarik adalah ongkos untuk membangun popularitas anggota dewan yang suka bolositu sangat murah sekali bahkan gratis, tanpa keluar uang sepeser pun, tapi alangkah baiknya bila anggota dewan yang ketahuan suka bolos itu untuk tetap bertahan jadi anggota dewan, jangan mengundurkan diri apalagi bunuh diri seperti kebiasaan pejabat di jepang, sebab masyarakat ini terkenal mudah memaafkan kelalaian petingginya, namun berangasan bila sesamanya maling ayam. Kearifan agama bilang, kalau memaafkan dan melupakan kesalahan seseorang pertanda dari kebesaran jiwa seseorang dan itu diajurkan sekali oleh agama manapun. Saya sepakat sekali dengan cara berfikir model masyarakat yang kayak gini. Anggota dewan yang namanya ada media karena bolos pun besyukur.

Memang sih ada beberapa orang yang tampil berbeda dan bangkit untuk membangkitkan kesadaran masyarakat, namun mereka kembali binasa oleh teduhnya pepatah kesopanan. Apalagi model pendidikan peodalistik memang kuat mengakar di alam bawah sadar acapkali menekankan kalau orang yang suka protes, beda sendiri adalah anak nakal yang berprospek menjadi begundal, harus ditumpas sedini mungkin.

Kembali kepada prestasi anggota dewan ini, saya yakin sekali banyak masyarakat yang marah. Benci dan merasa dikhianati, namun sebentar lagi mereka akan lupa dan memaafkan. Ibaratnya mereka hanya bisa menarik nafas sambil Manahan amarah, kemudian bangkit sambil menatap penuh kekecewaan, ya… itu aja kok, sebab beberapa menit kemudian mereka akan duduk tenang kembali, tentunya setelah ingat kata-kata arif yang mereka temukan di sepotong kata-kata orang suci “jangan marah”, “kalau ngomong yang baik”, “jangan suka protes”. Setelah itupun dewan yang suka bolos itu kembali berperilaku seperti pahlawan. Bahkan kabar terakhir mereka mengadakan parade bobo.

Pembelajaran

Kompleksitas pemikiran dan tindakan manusia banyak dipengaruhi oleh pendengaran, dan penglihatannya. Apalagi yang dia lihat adalah orang yang punya pengaruh, atau bahasa Psikologinya Signifikan Other atau orang yang signifikan dalam mempengaruhi seseorang. Signifikan other bisa berupa kawan, orang tua, atau pun tukang bakso yang petuahnya dahsyat. Dalam hal ini saya melihat anggota dewan kita ini akan menjadi signifikan other bagi para kroco yang ada di bawahnya. Mereka yang belum menjadi anggota dewan saat ini dan kemudian diberi kesempatan menjadi anggota dewan kemungkinan akan melakukan hal yang sama. Baik itu bolos rapat, atau pun tidur berjamaah di ruang sidang, sebab mereka mendapat pembenaran dari perilaku seniornya yang suka bolos dan bobo itu.

Saya terus terang saja saat ini otak saya sedang buntu melihat realitas seperti ini, tidak habis pikir kok anggota dewan kita ini sukanya bobo dan bolos, kalau gak bolos ya bobo (meski gak semuanya juga kayak gini). Bingung cara memutus rantai ini, Kalau pun besok ada demo, ya demo Cuma sekali, sebab selanjutnya sudah pasti di maafkan dan di lupakan pula. Kalau sudah begini apa yang akan anda lakukan saudara?

Motivasi

Motivasi sering disandingkan dengan semangat. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan atau energy yang menentukan antusiasme dan konsistensi seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaan. Semakin antusias dan konsisten seseorang dalam berprestasi, semakin menunjukkan kalau motivasinya berasal dari kesadarannya.

Tingkat motivasi seseorang serinng dijadikan sebagai acuan dan menakar prestasi seseorang. Dengan kata lain seseorang yang konsisten bolos dapat dimaknai pula kadar motivasinya kurang terbangun secara maksimal. Atau bahasa blitarnya Aras arasan.

Meminjam teorinya Maslow tentang teori hierarki kebutuhan manusia, dia menjelaskan bahwa hirarki kebutuhan manusia ini terdiri dari 5 tingkatan yaitu :

1. Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex.

2. Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual

3. Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)

4. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan

5. Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Lebih jauh lagi, Maslow ini menjelaskan bahwa mereka yang kebutuhan fisiologisnya belum tuntas, pastinya tidak akan mampu menghadirkan rasa aman dalam dirinya. Begitu juga kebutuhan akan rasa kasih sayang tidak aka nada dalam diri seseorang bila kebutuhan kasih sayang tidak dia dapatkan secara maksimal. Tingkat motivasi paling tinggi dalam pandangan Maslow adalah mereka yang bekerja atas aktualisasi diri mereka. Untuk mencapai tingkatan ini, manusia harus menyelesaikan 4 kebutuhan di bawahnya.

Menurut anda ni, kira-kira tidur dan bolos ada ditingkat yang mana?

Apa anda punya pendapat lain?

2 komentar


EmoticonEmoticon