Kamis, 13 Mei 2021

LEBARAN, MOMENTUM KEBARUAN

Apa yang diharapkan seorang musafir kehidupan setelah penat berjalan? Tentu istirahat. Begitu pula dengan manusia yang bermusafir dalam rute takdirnya yang panjang, tentu melelahkan, banyak keterkejutan keterkejutan yang membuat lelah jiwa. Dengan kasih sayang Allah, Allah menghadirkan puasa sebagai istirahat jiwa, mengembalikan kembali energi fitrah yang tergerus selama 1 tahun.


Puncaknya dari charge fitrah ini adalah adalah melepaskan semua beban negatif yang selama ini kita bawa. Beban yang dipelihara manusia adalah ego.
Ego adalah hijab antara dirinya dengan fitrah, Ego yang mendorong manusia memilih untuk menyimpan kesalahan orang lain dalam file ingatannya, dalam perasaannya dan terus membangkitan kenangan yang pernah berlalu itu dalam hari harinya. Alpha kalau kesalahan orang lain ini pun sering dilakukan oleh dirinya. Ini yang membuat jiwa sulit untuk rehat, tentu sangat melelahkan.


Kelelahan jiwa ini tidak sederhana dampaknya, kelelahan jiwa atau fatigue biasanya berupa kondisi sikap yang penuh amarah, sakit hati, dan tidak santai. Bahkan lebih dari itu, dalam kondisi yang terpuruk sering kali pilihannya adalah menyalahkan  diri sendiri, apakah berupa statement “ah memang aku gak bisa, aku memang bodoh” atau kadang tersembunyi menyalahkan nasib.  


Merunjukan arti maaf dalam bahasa arab bermakna al ‘afwu yang berarti menghapus nyeri dari luka luka yang ada, maka d
engan maafkan dan meminta maaf, sejatinya bukan membuang memori negative, tapi membingkai kembali kejadian itu dengan pigura yang berbeda, bisa jadi lukanya masih ada, tapi sudah tidak nyeri, sudah tidak ada rasa lagi, sehingga batin pun terasa plong.


Teringat yang apa yang disampaikan oleh Devania Annesya “Selama kau tidak memaafkan masa lalumu, kau akan terus menyakiti siapa pun yang mencintaimu.” Memaafkan berarti juga menjaga orang orang yang kita cintai dari luka yang kita buat, akibat masa lalu yang belum termaafkan.
Dengan demikian, beban beban tidak penting ini menjadi terhempas, dan pendakian menuju Ilahi menjadi semakin ringan, riang dan penuh kebahagiaan.


Kawan kawan semuanya,  saya minta maaf atas segala salah saya, dan yang terkait dengan Anda semua sudah saya maafkan.


Selamat hari raya iedul fitri 1442 H



EmoticonEmoticon