Kamis, 30 Januari 2020

YANG BENER AJA BELUM PUNYA ASURANSI ?


Kemarin ada chat wa masuk, ada rumah teman kena angin putting beliung, rusaknya lumayan. Kita semua dihimbau untuk berdonasi untuk meringankan musibah. Sebagai teman tentu harus saling tolong menolong. 

Saya akan jelaskan persamaan peristiwa pengumpulan donasi kepada kawan kita dengan prinsip asuransi. Baik Sengaja maupun tidak sengaja proses taawun ini prosesnya dikerjakan oleh asuransi melalui dana tabarru. 

Dalam prinsip hidup tidak ada masa panen selamanya, sesekali ada masa paceklik. Karena itu masa panen hasilnya jgn dihabiskan semuanya, dan masa paceklik perlu diantisipasi. Jadi saat punya uang perlu disisihkan sebagian dana untuk hal darurat, jangan dihabiskan semua.

Musibah datang mendadak, dan berat sekali direcovery sendirian. Saat nabi Yusuf diberi informasi memalui mimpi akan datang musibah, beliau langsung melakukan antisipasi masal dengan mengisi gudang logistik. Dalam hal ini langkah teknis manusiawi dilakukan. 

Dalam hal tolong menolong, dana dihimpun ini dikumpulkan kepada perseorangan yang dipercaya untuk disalurkan kepada kawan saya yang rumahnya kena angin putting beliung. Karena lembaga asuransi itu profesional, maka dana dikelola oleh perusahaan dan diserahkan kepada peserta yang masuk Rumah sakit, kepada anak yatim Baik lembaga atau pun perseorangan tetap harus diaudit. 

Oleh karena itu berasuransi syariah secara tidak langsung berderma kepada yang membutuhkan.  
Dengan demikian, yang kena musibah bisa segera move on secara ekonomi dan psikologis, dan yang berderma akan mendapat kepuasan hati karena telah menolong. Asuransi karena terhimpun dalam jumlah besar, maka dana yang terhimpun untuk saling tolong menolong pun besar. 

Dana dihimpun dari donatur kemudian dikelola oleh teman  untuk disalurkan kepada kawan yang terkena musibah. Begitu juga dalam asuransi, dana  tabarru tersebut dihimpun dan dikelola perusahaan. 

Dana tersebut berupa sedekah dan tidak boleh dimiliki oleh pengelola/ penghimpun. Hal yang sama dalam asuransi, dana tabarru tersebut tidak boleh menjadi kekayaan perusahaan. Berbeda dengan konvensional. 

Pada prinsipnya selama ada kegiatan tolong menolong, sebenarnya anda sudah melakukan kegiatan asuransi. Dengan menolong berarti anda melakukan mitigasi resiko musibah. Hal yang sama dikerjakan asuransi. Namun bedanya, asuransi dikerjakan dalam skala besar dan dikelola secara professional, teraudit dan terdaftar di lembaga resmi.  

Dengan demikian, tentu terbayang, jika semua sadar berasuransi, tentu tidak ada lagi anak yatim yang putus sekolah karena biaya, tidak ada lagi ibu yang banting tulang mengurusi anak anaknya karena ditinggal suami, semua itu secara finansial anak peserta akan diberi beasiswa sampai lulus kuliah dan istri peserta akan mendapat santunan finansial yang bisa digunakan untuk survive.

Ayo berasuransi, karena yang akan menerima asuransi itu keluarga kita, cukup 50rb/ per tahun Anda sudah bisa menjadi peserta asuransi di takaful keluarga, cukup email ke saya : romi.anshor@gmail.com


EmoticonEmoticon