Gajianku semester ini gimana ya? Naik apa turun ya? Hehe hati saya meneracau sebelum saya mendiamkannya, wah kacau jadinya kalau gak didiamkan, selain akan merusak hati, juga merusak akal, jadi kata pepatah china yang berbunyi ”redakanlah badai dalam pikiranmu” bisa jadi ada benarnya, sebab semua persoalan menurut saya diawali dari kegagalan kita untuk berfikir jernih dan dalam di saat kita berhadapan dengan masalah. Hehe teman saya pada protes karena menurutnya pikiran itu selalu kalut kalau ada masalah dan itu wajar. Saya diam aja saat itu, setelah dia tenang baru saya jelaskan dengan kutipan bahwa kemenangan dalam pertempuran bukan berarti menang dalam peperangan, dan dalam menuntaskan masalah tidak harus memperlihatkan wajah memerah dan syarat yang menegang bukan? Selanjutnya saya bilang ke dia kalau ternyata emosi itu suka membajak otak, bila emosi sudah bajak-bajakan, pikiran sehabat apa pun manusianya mesti akan jadi tumpul.
Kembali ke gaji saya semester ini, hem pikiran saya saat itu fifty-fifty antara naik atau turun, sebab dalam hidup saya rasanya tidak mengenal kata sama, naik gak ya? Atau malah turun? Pikiran saya terus menelisik rasa ingin tahu saya, ya sudahlah saya berupaya untuk bersikap wajar.
Setelah mengambil slip gaji, hehe ternyata gajiku semester ini turun.... trus ada tulisan keterangan dengan memakai pulpen bertinta hitam tulisannya gini (pake tulisan tangan)”keterangan empat hari kerja”. Hem hem hem, alisku turun, untung gak mrotol hehe, setahu saya kerja sampai lima hari loch, mulai jam 07.00 pulang jam 16.00. kalau hari jumat sampai jumatan, sering pula pulang sampai jam 16.00 kalau kerjaan belum kelar.
Kayake pimpinan saya gak mengkomunikasikan hal ini ke atasannya deh. Itu kesimpulan pertama saya dan saya harus menyampaikan ini sesegera mungkin supaya tidak terjadi kepada partner saya yang lain. Terus terang bagi saya gak penting pada nominal yang saya terima, sebab penghasilan keluarga sampai saat ini masih bisa dipake nabung, dan saya juga menikmati banget kerja saya saat ini, bahkan kalau boleh saya menilai sih lebih baik dari tahun kemarin baik dari segi planning, implementasi, administrasi bahkan penguasaan job. Tapi yang saya gak habis pikir itu kok ditulis 4 hari kerja, padahal saya kerjanya 5 hari karena partner saya yang mendesari jadwal itu merasa kesulitan sekali kalau saya kerja sampai empat hari, ya akhirnya setelah kompromi saya lima hari kerja aja deh namun dengan catatan saya tidak kerja sejak dari pagi, tapi ketika waktunya aja saya datang.
Akhirnya pimpinan saya memanggil dan mendiskusikan beberapa hal, setelah itu selesai saya bertanya
”bu apa jadwal hari jumat saya belum disampaikan ke atasan?”
”mang yang hari jumat belum dimasukkan ya pak? Pimpinan saya balik bertanya
saya coba memahami kata-katanya, setelah yakin saya menimpali
”saya gak penting nominalnya bu, tapi tolong hari jumat kalau saya kerja itu di sampaikan ke atasan” (biar semuanya jelas, kata-kata itu saya teruskan di dalam hati)
Setelah itu saya keluar untuk melakukan bimbingan kelompok, saya merenung apa karena itu gaji saya turun? Saya coba menelisik bagaimana sistem penggajian itu, apakah karena posisi, atau hari?
Memang sih jabatan saya turun, namun setahu saya saat ini kerja saya lebih capek, memang karena target kerja yang saya pasang lebih idealis dan lebih baik dari kemarin. Selain itu yang tidak habis pikir kenapa kok gak diomongkan dulu ya? Hehe ya... gak tahu lah yang penting saya sudah sampaikan itu dengan baik.
Sekarang saya sedang mikir gimana ya supaya saya tahu sistem penggajiannya? Barangkali saya bisa berkontribusi, terus terang saya gak banyak memberi usulan sih, sebab dalam hitung-hitungan saya, dalam budaya kita ini, orang akan lebih dicintai bila dia suka mendem dari pada orang yang terus terang apa adanya, orang yang terus terang ujung-ujungnya dapatlah predikat ”ngomong thok, ngongkon thok” nah kalau sudah begitu posisi saya menjadi sulit. Apa pun usulan saya akan dilihat negatif, supaya hal itu tidak terjadi, maka usulan akan diusulkan bila diminta, atau kalau usulan itu dijamin akan ditindak lanjuti.
Terkadang adagium sederhana ini ada benarnya, sedikit dikit idealis, sedikit dikit idealis, idealis kok sedikit-sedikit. Ah ah ah. Btw apa pun yang terjadi, saya jadi inget kata teman saya, bahwa yang paling penting adalah cari rizki dari berbagai pintu dengan hati bersih, fa insyaallah barakah. amin
Ads 970x90
Rabu, 05 Agustus 2009
GAJI SEMESTER BARU
Related Posts
- Jum’at pagi sebelum saya berangkat ke kantor, saya ditelepon oleh salah satu unsur pimpin
- Normal 0 !-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNorm
- Film Inggris sekitar perang dunia II ini banyak berisi inspirasi yang penuh makna
- Tadi malam, Kantor Panwas Kab Blitar, Panwas Kec Garum dan Panwas Kec Kanigoro disegel be
- 800x600 Normal 0 false false false EN-US X-NONE
- Kita semua pernah berhubungan dengan evaluasi, apakah itu posisi kita sebagai evaluator
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Seru bang Romi, bagi yang membaca. Mungkin lain bagi yang mengalami. Mengenai beberapa pandangan di awal tentang masalah, saya pernah ada rumus.
BalasHapusmasalah = Kondisi + Pikiran
Mungkin bisa ditanggapi di posting lain kali.
But masalah gaji dan rizki, sepakat! Maju terus...Eh ga pernah comment di blog ana sih??
As. mas romy, giamana kabar?
BalasHapusna mau nagajak tukeran link, link blog antum dah na pajang di www.iqbalali.com/teman/ coba di cek, pajang blog ana ya (www.iqbalali.com)
iqbal komsat UM
bang romi ini mana pernah main ke blog tetangga.
BalasHapus