Saya berpendapat bahwa setiap wanita amat mendambakan dirinya menjadi wanita ideal, atau bahasa Blitarnya itu The Dream Girls..... perkara tentang versi wanita ideal itu tergantung pada norma dan ideologinya masing-masing. Mungkin dari wanita ada yang terobsesi dengan kecantikan beberapa artis, sehingga mereka total merawat tubuh mereka, di sadari atau tidak wanita ideal dalam benaknya adalah mereka yang memiliki fisik yang indah. Sementara itu beberapa wanita membungkus dirinya dengan kain dan bercadar, bagi mereka tampilan fisik tidaklah penting, sebab dalam cakrawala pikiran mereka, wanita ideal adalah mereka yang mampu menjaga dirinya.
Senada dengan itu, sebenarnya kriteria wanita ideal itu berubah-rubah tergantung zamannya. Kalau saat ini, ukuran ideal seorang perempuan adalah mereka yang bertubuh ramping, kulit putih dan berambut lurus, itu yang menjadi trendnya, sementara pada zaman romawi dulu katanya, yang menjadi wanita ideal justru bertubuh padat, dan berambut berombak.
Memang tidak ada kesepakatan bersama tentang bagaimana sih wanita yang ideal itu, namun kebanyakan (kalau bukan semua) wanita akan memberi jawaban yang sama tentang wanita ideal, gak percaya, coba aja lihat kalian tanya teman perempuan kalian, mana yang lebih cantik, wanita yang berkulit gelap atau yang berkulit putih, jawabannya yang berkulit putih bukan?
Hasilnya akan terlihat betapa wanita (tenang tidak semua kok) saat ini begitu terobsesi untuk menjadikan kulit gelapnya menjadi terlihat ceras, rambut kritingnya menjadi terlihat lurus. mereka akan amat merasa risih bila tubuh mereka padat berisi.
Barangkali tulisan saya di atas akan memberi sedikit rasa tidak nyaman pada kaum wanita, namun satu hal yang menjadi kesepakatan manusia normal (he he) bahwa idealita wanita tidak melulu pada tampilan raga, namun yang pertama dan yang paling penting justru terletak pada kekuatan mentalitas mereka. Mereka yang memiliki kekuatan jiwa ini tidak semua memiliki kecantikan ragawi namun The Dream Grils yang seperti ini sering disebut sebagai wanita yang memiliki inner beauty, he he. Mereka adalah sosok yang inspiratif yang menjadi dian dalam hidup. Bagi mereka visi hidup itu yang penting, ini yang alpa diberikan oleh orangtua kepada anak-anaknya, sementara di sekolah memang tidak ada pelajaran tentang kekuatan tekad, tidak ada pelajaran tentang kebangkitan setelah jiwa kita rontok karena gagal.
Apakah the dream girls itu lupa merawat diri? He he saya terus terang aja harus menguat-nguatkan diri supaya fikiran saya tetap pada jalur yang ilmiyah, he he. Saya sempat mendapati kenyataan, mereka yang memiliki visi hidup yang kuat ternyata ada juga yang lupa merawat diri, loh kok tahu lha iya lah, sebab tahun lalu saya dan Mama saya terbangun dari tidur, sesaat setelah mendengar suara dengkuran dari wanita yang bertekad kuat itu.
Selain itu saya terkejut dengan kelakuan seorang lelaki sepuh yang nekad untuk menikah lagi dengan daun muda, padahal usianya sudah uzur. Saya tidak habis pikir kok bisa terjadi, coz dengan kelakuannya itu wibawanya di depan anak-anak menurun drastis, dan ekonominya juga semakin morat marit, namun itulah pilihan yang dia ambil setelah wanita pendampingnya terlalu sederhana untuk mengobarkan jiwa lelakinya, daster lusuh yang dipake istrinya setiap hari serta gaya rambut yang diikat rambut ke belakang, beserta dengan wajah yang jarang termake up telah menghilangkan hasrat. Padahal lelaki yang kuat biasanya memiliki hasrat yang kuat, namun sayang istrinya tidak mengerti itu.
Dari sini mungkin ada benarnya kalau wanita itu adalah hiburan dan hiasan bagi suaminya. Dia juga menjadi pembangkit elan vital suaminya yang sedang kendur, dia juga pembangkit hasrat duniawi yang hadir dari kecantikan fisiknya.
Sayang beribu sayang, seringkali kita terjebak pada salah satu titik ekstrim, dari kita banyak yang sangat terobsesi untuk menjadi wanita seperti yang ditampilkan iklan, mereka merawat total tubuhnya, dan memang hasilnya terlihat... mereka tampil dengan raga yang menawan, amat cantik memikat. Namun pada saat yang sama adagium ini mulai hadir dalam dirinya; }mereka yang terobsesi dengan tampilan luar sejatinya batin yang ada dalam dirinya tengah merana karena terlupakan”. Mereka amat menggairahkan namun jiwanya kosong, mereka adalah kupu kertas. Maaf ya.. he he. (tuntutan profesi, tulisan saya agak hiperbolik).
Sementara itu mereka yang terletak pada titik ektrim yang lain mereka amat terampil untuk mengasah kekuatan jiwa mereka, beragam dalil menancap kuat dalam otak mereka yang cerdas, dan kebanyakan mereka yang ada di titik ini biasanya otaknya itu encer. Mereka juga punya Nasyid wajib untuk dihapal. Nasyid ini dikarang oleh Slank, gini isinya
Aku gak butuh uangmu
Aku gak butuh hartamu
Yang ku butuh hanya cintamu
Setulus cintaku padamu
Aku gak mau warisanmu
Aku gak mau kekayaanmu
Yang kumau rasa sayangmu
Sesayang aku padamu
hidup sederhana
gak punya apa-apa tapi banyak cinta
Hidup bermewahan mewahan punya segalanya tapi sengsara,
seperti para koruptor 3x
aku tak perlu make upmu
aku tak perlu bajumu
yang ku perlu isi dadamu
sepenuh kasihku padamu
aku gak penting warna lipstikmu
aku gak penting perhiasanmu
yang penting jujur hatimu
sejujurnya aku falling in love padamu
hidup sederhana
gak punya apa-apa banyak cinta
Hidup bermewahan mewahan punya segalanya tapi sengsara,
seperti para koruptor 3x
Disisi lain (maaf tidak semua wanita) perawatan fisik mereka banyak terlupakan, wajah mereka tampak terlihat lebih tua karena kurang dirawat dengan pelembab dan vitamin, terlalu banyak mikir, dsb mereka berkilah cukuplah bagi mereka wudlu sebagai make up. Organ tubuhnya penyakitan seperti penyakit maag, tulang keropos dan mudah jatuh sakit, karena terlalu banyak bekerja berat dan membaca buku, namun lupa membaca buku tentang vitamin, nutrisi dan mengkonsumsinya secara sehat. Tampak kalau di foto, si photographer harus bergadang semalaman untuk memolesnya dengan photoshop.
Saya bertanya ke beberapa teman, apakah perempuan jagoannya yang menjadi caleg itu memang pakai make up? Mereka menjawab dengan bangga, “mereka tidak pake make up mas”, wajahnya yang cantik itu hanya mainan photoshop aja, hik hik saya tersenyum, kalau gitu bener juga, dalam kondisi darurat cantik itu penting juga, apa bedanya cantik pake photoshop dan cantik pake make up? Kalau hasil akhirnya sama, tampil menawan di depan publik.
He he beruntunglah mereka yang berhasil masuk pada kategori saya diatas, kerena menjadi the dream girls itu sangat capek. Beruntunglah suami yang mendapatkan itu semua, karena dia tidak hanya menikahi fisik istrinya, namun dia juga menikahi jiwanya.
Habibah binti Sahl
Habibah ini adalah istri dari Tsabit ibn Qais, sahabiyah Rosulullah yang dahsyat. Suatu ketika dia menghadap ke Rosul mengadukan keinginannya untuk bercerai dari suaminya. Dia curhat kepada Rosulullah tentang malam pertamanya
“Tampaklah apa yang tidak aku ketahui pada malam pengantin kami, aku pernah “melihat” beberapa orang laki-laki, namun suamiku adalah lelaki paling hitam kulitnya, pendek tubuhnya dan paling jelek wajahnya. Tidak ada kebagusan yang aku temui pada dirinya. Ya Rosul saya takut terjadi kekufuran bila tidak bercerai darinya. Aku takut jika terus menerus bermaksiat kepadanya karena ketidaktaatan pada suami dan aku tahu itu menyalahi perintah Allah”.
Nah shahabiyah aja yang ketaqwaannya luar biasa meminta cerai kepada suaminya yang kurang enak dipandang, he he kira-kira anda bisa memaklumi gak pada pilihan lelaki sepuh yang memilih untuk menikah lagi dengan wanita daun muda yang lebih enak dilihat?. He he jawabannya tergantung anda deh.
EmoticonEmoticon