Senin, 13 April 2009

Pelajaran Hidup Buat Caleg......

Bila saja waktu bisa diajak kompromi, akan saya minta dia untuk kembali ke masa lalu, namun itu sudah bisa dipastikan hanya akan menjadi angan-angan semata. Terkait dengan depresinya caleg yang kalah seperti yang pada salah satu caleg di salah satu partai di Tanggerang, alangkah baiknya kalau sejak awal bila persiapannya dikuatkan dan dimatang pada segala aspek. Tentu saja supaya hasilnya maksimal sesuai yang diimpikan.

Saya sepakat bila posisi anda masih dalam posisi persiapan maka persiapkanlah seakan-akan anda berada dalam posisi yang sangat sulit, bahkan persiapkan diri anda seperti anda sedang posisikan dalam posisi kalah, sehingga anda akan benar-benar kreatif dan tidak terjebak pada kubangan megalomania yang sering terjadi pada manusia-manusia obsesif namun kurang mature dalam sisi psikologisnya.


Berikut ini adalah beberapa persiapan yang biasa disiapkan oleh caleg yang tidak depresi walau kalah, dan tidak sombong walau menang.

1. Persiapan Finansial.
Sok pasti ini harus, untuk operasional tim sukses juga tidak cukup hanya berbekal doa, bahkan untuk mengajak masyarakat juga tidak cukup hanya bekal tebar senyum saja, pastinya butuh duit. Masalah besarnya itu tergantung kepada manajemen tim suksesnya aja.

2. Persiapan Mental Persiapan mental ini lebih diarahkan kepada persiapan mental kalah dan mental menang, repot bila caleg itu hanya bermental kalah, lebih baik gak usah kompetisi aja, sementara caleg yang hanya siap menang, yaa... kalau kalah mesti depresi kok ujung-ujungnya. Pahami... kalau manusia hanya berencana sementara Allahlah penentunya.

3. Membuat Planning A, B, C Tidak semua orang menyadari pentingnya membuat perencanaan berganda, perencanaan berganda akan mendorong anda untuk selalu berfikir fokus pada planing A, pada saat yang sama anda juga memikirkan planing alternatif yang biasanya dinamakan sebagai planing B dan C. Persiapan dengan planing tunggal biasanya diawali dari sikap yang overconfindent, manusia tipe ini biasanya hanya bermental juara, namun alpa untuk mempersiapkan mental kalah yang memang menyakitkan. Saya menduga, para caleg yang sedang depresi (moga tidak nambah lagi) hanya membuat planning A saja. Padahal dunia ini misterius Mas...!

4. Menakar Kekuatan
Banyak cara untuk menakar kekuatan, mulai dari kalkulasi finansial, kekayaan pengalaman, kekuatan jaringan yang bisa diberdayakan, serta kekuatan mental untuk berkompetisi. Bila setelah dihitung ternyata lemah, sebaiknya tidak perlu ikut kompetisi laah, kalau hanya menjadi pemain piguran, mubazir duitnya tuh. Saya yakin tidak semua caleg bisa memperhitungkan hal ini semua, memang sih tidak ada satu pun manusia yang sempurna, namun untuk menakar kekuatan sebaiknya mulai pasang batas atas dan batas bawah. Maksudnya batas atas adalah adalah kekuatan (realistis) maksimal apa yang bisa anda lakukan untuk menjawab iya ketika ditawari jadi caleg. Sedangkan batas bawah adalah kekuatan minimal apa yang dirasa kalau dibawah kekuatan minimal sebaiknya saya menjawab tidak kepada semua tawaran caleg.

4 persiapan itu biasanya dimiliki oleh caleg-caleg yang matang, yaitu mereka yang tidak terlalu gembira dengan kemenangannya yang sudah ada ditangan (selamat ya.....) dan tidak terlalu bersedih di saat mereka kalah (termehek-mehek......).
Tidak ada kata terlambat, selama kita mau belajar dari pengalaman anda..... sepakat?


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)