Siang bagi kebanyakan orang adalah jadwal leyeh leyeh, seperti yang sering kita temui di ladang atau di sawah. Tampaknya seperti pengangguran, namun sebenarnya tidak, mereka sedang melakukan self charging, mensantaikan diri, sambil makan siang yang sengaja dibawakan istrinya. Diselingi merokok tentunya bagi yang merokok.
Bagi rata rata
orang kota, orang kantoran, guru dan mahasiswa, tentu tidak perlu payah
berpeluh ria dibawah paparan sinar matahari yang terhalang dedaunan yang panasnya
terhalang, namun sumuknya masih tersisa banyak. Hampir semua yang bekerja di
sector yang bersih kenyamanan itu memang ada, selain ac tentu saja kursi yang
empuk. Pekerjaan fisik mereka berpindah ke level pemikiran. Namun hokum lelah
ini berlaku adil bagi semua, lelah di siang hari ini dibagi rata kepada semua
orang termasuk kepada ibu rumah tangga.
Oleh karena itu kebijakan
perusahaan membuat jam siang untuk istirahat. Biasanya 1 jam atau lebih, kadang
melebihkan diri. Pertanyaannya adalah seefisien apa Anda melakukan self
charging di siang hari ?. Ini pertanyaan receh, namun nentukan kualitas hidup Anda
untuk fase waktu selanjutnya sore dan malam.
Kita bahas
perilaku tidak efisien dalam self charging.
Menunda Waktu Makan Dan Minum
Siang adalah
waktu yang melelahkan setelah bekerja maksimal sejak pagi. Tentu banyak energy yang
terkuras. Tidak makan atau makan yang tidak berkualitas apakah itu terlalu
sedikit jumlahnya akan membuat lapar. Kondisi lapar membuat pikiran tidak
stabil, tidak bisa konsentrasi maksimal. Selain itu efek lainnya adalah mudah
tersinggung. Tentu sangat tidak nyaman jika anda bekerja dengan kondisi psikis
yang tidak stabil.
Scroll Medsos
Pada dasarnya media social itu netral,
tergantung penggunanya. Media social akan mengganggu bila penggunanya mulai
pengalami gangguang yang dinamakan sebagai Fear of Missing Out (FOMO). Fomo adalah fenomena
yang muncul ketika popularitas Facebook meningkat. Fomo pada umumnya merupakan tingkat
kecemasan tinggi jika kehilangan pengalaman dengan orang terkoneksi di media
sosial. Fenomena ini sejenis dengan orang yang resah kalau tidak buka fb/ wa.
Padahal yang dibuka pun bukan hal yang urgen. Namun fenomena psikologis ini
seringnya tidak selalu masuk akal.
Dalam jangka panjang,
pengidap fomo ini akan muncul rasa seakan terasing, ketidakjujuran
menggambarkan citra diri, rendah diri, muncul perasaan kesepian, dan
meningkatnya rasa cemburu terhadap orang lain. Apakah diantara Anda ada yang
mengalami Fomo ? tentu anda sendiri yang tahu
Bagaiman mungkin
tidak bermedsos di jaman sekarang ? ini bukan soal anti medsos, namun cara
terbaik untuk menyayangi diri sendiri. Buka pengaturan dan silent semua grup wa
yang tidak penting. Dan silent semua notifikasi kecuali telp. Dengan demikian
pikiran Anda tidak terganggu oleh kegaduhan media social yang memang isinya
selalu bikin penasaran.
Tidak tidur
Tidur siang ini
sering diabaikan banyak orang, padahal tidur siang ini memiliki banyak manfaat.
Selain mengembalikan tenaga, tidur siang juga memiliki manfaat lain salah
satunya adalah menajamkan pikiran dan memperkuat daya konsentrasi.
Berapa menit
tidur siang yang baik ? menurut Insider, psikiater sekaligus pendiri Menlo Park Psychiatry &
Sleep Medicine di California AS, Alex Dimitriu, MD, menyebut tidur siang
sebaiknya cukup 20-30 menit.
Dengan waktu
istirahat yang tidak begitu lama, maka tidur siang ini tidak membutuhkan tidur
yang harus ideal, yang penting merem dan lepaskan semua beban pikiran, masukkan
self talk, bahwa semua akan berjalan dengan baik, dunia akan baik baik saja
tanpa anda pikirkan. Stel alarm sekitar 20 menit dan setelah itu pejamkan mata.
Urusan bisa lelap atau tidak jgn terlalu dipikirkan.
Kolomnis bernama Ray Geller
mengatakan "Pekerjaan sangat mempengaruhi tubuh, akal dan jiwa. Maka
datang waktu untuk kembali melihat program sederhana yang bisa menambah
kemampuan kita untuk bekerja, dan memberikan rasa nyaman kepada manusia, yaitu
manusia perlu tidur sejenak pada tiap siang, tengah hari."
Masih ragu untuk
tidur siang ?
EmoticonEmoticon