BAGAIMANA MENJADI ORANG YANG TERBAIK DALAM TEAM

 

Team terbaik biasanya diisi oleh orang terpilih, dan terbaik juga. Sebab mereka adalah salah satu penentu profit, penentu kemajuan perusahaan. Tentu disamping variable lain penentunya. Orang dengan prestasi yang baik biasanya konsultasi, rasanya Need Achievement yang menggelegar dalam dirinya saat ini membuatnya terus bertanya, hal apa yang bisa mendorong dirinya menjadi yang lebih baik dan terus lebih baik. Biasanya saya memberi saran 4 hal yang perlu dilakukan minimal. 4 hal ini sangat psikologis sekali dan tidak bengis, begitu mudah diaplikasikan dalam sehari hari.

1. Presence

Dalam ilmu healing biasanya dimaksudkan untuk hadir penuh, sadar secara utuh dirinya saat ini, sekarang juga. Ini menjadi tanda kesehatan psikis yang baik, yaitu orang yang tidak terjebak dengan masa lalu namun tidak terjerat masa depan. Ya focus hanya untuk hari ini. Terjerat masa lalu biasanya disebut gagal move on, namun dampaknya tidak sesederhana itu, hari demi hari terus terjebak masa lalu, biasanya mereka yang seperti ini memiliki masa lalu yang sulit apakah karena mengalami trauma atau mengalami luka batin lain. Waktu tidak menjanjikan bisa memberi kepastian untuk sembuh. Dalam rekrutment, mengapa perlu diketahui masa lalunya, sebab masa lalu yang belum beres biasanya hari ini pun akan amburadul. Tes psikologi bisa terlihat memberi data. Hal yang sama dengan orang yang terjerat masa depan, dirinya terus berbicara visi misi dan teknologi masa depan, namun melupakan tugas di depan mata. Saya sering mendapati orang seperti ini juga cukup berantakan dalam menyelesaikan pekerjaan.

    2.  Fahami distraksi

Orang terbaik biasanya memiliki focus yang terbaik. Mereka cukup terlatih memikirkan apa yang perlu dipikirkan dan rasakan apa yang perlu dirasakan. Hal ini tidak hanya menjadi quote terbaik yang saya peroleh namun membutuhkan proses yang panjang, dan saya praktekkan betul ternyata hasilnya bagus. Tidak mudah memang, sebab rata rata orang akan selalu memikirikan hal hal yang tidak perlu. Distraksi adalah pemecah konsentrasi. Bentuknya banyak, apakah berupa notifikasi hp, scroll media social atau melakukan apa pun yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, bisa juga karena selalu memikirkan hal yang tidak tidak.

Kenapa kalau dalam rapat saya selalu menyimpan hp dalam tas, dan biasanya saya silent,  itu cara untuk memastikan bahwa fikiran saya tidak dipecahkan oleh aktivitas tidak penting.

Kalau Anda menjadi manajer, Anda bisa memastikan orang yang aktivitasnya terdistraksi biasanya menjadi orang yang tidak tuntas pekerjaanya.

SOP harusnya memastikan team bekerja menjalankan tugas dan terbebas dari apa pun yang membuat konsentrasi team terpecah. HRD pun perlu meneliti cukup detail.

    3. Mengerti bagaimana mengelola energy

"Energi itu menular, positif dan negatif. Aku akan selamanya memperhatikan apa dan siapa yang aku izinkan masuk ke ruangku." Ini seorang Alex Elle yang ngomong. Konon Everything is energy, dan saya percaya ini. Banyak orang gagal mencapai impian hidup bukan kurang pintar namun karena kehabisan tenaga untuk mencapainya. Kenapa ? ada cara yang keliru dalam mengolah energy. Ini penting.  mengapa saya harus makan tepat waktu, ini cara untuk memastikan bahwa tubuh perlu diberi supply terbaik yang pada saatnya tubuh betul betul memberikan feed back yang prima.

Begitu pula tidur. Banyak kekacauan diawali dari kekacauan pola tidur. Ini jawabannya, Kenapa Rosul Tidur siang dan lelap di awal waktu. Saya merasakan faedah tidur siang ini luar biasa meski hanya 25 menit. Kita benar benar fit untuk bekerja sampai sore. Ini jawaban kenapa orang yang gagal mengelola waktu tidur biasanya agak lelet dalam mengolah informasi. karena otak, dan tubuh terlalu deficit energinya.

Cek beberapa karyawan yang sering bergadang bermain hp,  sering ngafe sampai larut malam biasanya menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan. Kenapa, karena tubuh, jiwa dan pikiran gagal memberikan kinerja terbaiknya. Karena dirinya sendiri tidak memberikan porsi yang terbaik.

 

4. Pastikan semua seimbang.

Keseimbangan ini penting, tanpa keseimbangan, siapa pun akan mendapat distraksi yang maksimum benar benar mengganggu pikiran. Banyak orang terbaik seiring usianya yang semakin sepuh akhirnya semakin tidak efisien dalam bekerja karena banyak persoalan dalam tubuhnya.

Keseimbangan tidak bisa terlepas dari 2 point di atas yaitu distraksi dan energy. Kegagalan mengelola distraksi dan kegagalan mengelola energy selalu dipastikan akan berimbas pada keseimbangan.

Contohnya mudah sekali, karyawan yang sering scroll medsos akan membuat beberapa tugas terlambat dilaksanakan. Karena tugas tidak dilaksanakan tepat waktu, maka karyawan akan pualang terlambat. Karyawan yang pulang terlambat akan berimbas pada kualitas waktu yang tidak banyak untuk keluarga.

Kita tahu bahwa kecelakaan bisa bersumber dari kerusakan roda,kerusakan roda bisa karena salah satu baut  yang kurang kokoh terpasang. Dan baut yang kurang kokoh terpasang itu bisa juga karena kualitas pemasangan yang terburu buru. 1 masalah akan menyebar menjadi masalah baru yang lain.

Sebagai bisnis owner, manajer, spv, pastikan team Anda dalam 1 frekwensi bahkan sampai pada titik teknis, team mengerti dan menghayati tugas sampai pada penghayatan nafas dan gerak batin perusahaan.

Mengambil tanggung jawab adalah cara terbaik daripada menyalahkan team. Sebab karyawan bermasalah biasanya diawali dari rekrutmen yang keliru, rekrutmen yang keliru diawali dari jobdec dan jobspec yang tidak jelas, jobdes dan jobspec yang tidak jelas biasanya administrasinya pun amburadul, jika semua amburadul, cek supervisornya, dan cek manajernya. Pembinaan dan control itu penting. Pembinaan yang baik akan mengurangi jumlah SP yang keluar dan menghasilkan pegawai yang bahagia.

Empat hal di atas sebenarnya tidak melulu harus di kantor, dalam rumah pun bisa diaplikasikan. Dalam hal distraksi saja sudah banyak terjadi, di mana suami istri, selalu disambi dengan scroll hape. Terus kita berharap ada komunikasi yang mendalam gitu, kan gak sebegitunya juga ya Furgoso.

Kerjakan segala sesuatu dengan baik, maka dengan sendirinya segala sesuatu yang baik pun akan mengikutinya. Demikian Judge Judd berpetuah.