Sabtu, 04 Mei 2019

APAKAH KEUANGAN KELUARGA ANDA SUDAH TERENCANA ?



Kebanyakan dunia ilmu keuangan dikampus banyak membahas bagaimana mengelola uang perusahaan, supaya cashflow balance, dan lainnya. Namun keuangan dalam skala mikro misalnya keuangan keluarga, mengelola hutang dan melunasinya, sangat kurang sekali. Kenangan terakhir guru mengajarkan kita cara mengelola uang adalah hemat pangkal kaya, dan anjuran untuk menabung. Only that, dan tidak ada salahnya. Namun, apakah Cuma itu saja ? ternyata tidak, banyak hal yang mesti dipertimbangkan dalam mengelola dana, misalnya inflasi, keamanan menyimpang uang dan yang lainnya. 

Beberapa kali saya mencoba ngobrol dengan beberapa teman, ternyata memang edukasi tentang mengelola dana keluarga cukup minimalis, jangankan terpikir Asuransi, menabung untuk dana pendidikan pun tidak, terpikir untuk memiliki dana pension pun belum, namun aktivitas merokok dan nonton bioskop tetap jalan. Efek yang luar biasa menderitanya jika memang dana keluarga diatur secara amburadul.

Diakui atau tidak, Alasan terbanyak tidak mau ribet membuat detail pos keuangan sih karena persoalan income yang belum memadai, padahal ukuran kecukupan itu relative tiap orang dan tiap keluaga. Benar kata Larry Winget “Tidak ada yang namanya masalah keuangan, yang ada adalah masalah prioritas kamu dan keuanganmu pun akan ikut benar”.
Alasan lain biasanya khawatir tidak bersyukur. Biasanya dibilangin begini “Disyukuri ae mas, kabeh wes ono sing ngatur”

Apa jadinya kalau tidak terencana
Masalah terbanyak adalah Anda akan mengalami kesulitan keuangan, bangkrut, terlilit hutang. Hal itu biasa terjadi jika Anda tidak menyadari sinyal sinyal tidak beres dalam keuangan keluarga. Dari semua itu, masalah terbesar adalah Tidak jelasnya prioritas anggaran keuangan. Apa sinyal sinyal kalau keuangan Anda mulai berdarah darah ?

  1. Daftar tagihan mengganggu anggaran bulanan seperti anggaran dapur, listrik, spp.
  2. Banyak barang yang tidak dibutuhkan menumpuk di rumah
  3. Kesulitan membayar biaya daftar ulang sekolah
  4. Secara psikis mulai tidak balance, misal mudah tengkar dengan pasangan hanya karena uang receh.

Bagaimana Merencanakan Keuangan
Memikirkan keuangan keluarga yang terencana adalah hal kecil yang akan membuat banyak perbedaan signifikan pada diri Anda. Simpelnya merencanakan dana keluarga adalah memastikan semua pengeluaran sesuai dengan pemasukkan, semua pengeluaran terkendali mengalir ke dalam pos pos yang sudah direncanakan.  Berikut ini adalah pos yang harus dihitung untuk keluarga
  1. Kebutuhan hidup biasanya kisaran 40% dari pemasukkan
  2. Biaya masuk sekolah dan biaya daftar ulang
  3. Asuransi Pendidikan, kesehatan dan Asuransi jiwa
  4. Cicilan bulanan yang sehat tidak lebih 20% dari pemasukkan.
  5. Tabungan pension
  6. Infak Sedekah
  7. Tabungan umroh dan haji
  8. Dana Darurat
Respon terbanyak setelah mengetahui list pengeluaran keluarga, orang biasanya langsung bilang “Mas dari mana duitnya untuk segitu banyak pengeluaran?”.

Saya tahu bahwa respon ini hanya reaksi psikis yang tidak nyaman disodori banyak list pengeluaran. Tapi saran saya terima saja, kalau bias tambah itemnya  dengan sesuatu yang bermanfaat lainnya. Dengan menerima dan mengucapkan bismillah saya akan mulai memuliakan keluarga, maka pikiran anda secara kreatif akan mencari peluang income lain yang akan membuat pemasukkan Anda semakin membesar secara massif.

Pada saat yang sama, Anda mungkin sudah mulai melirik pengeluaran pengeluaran anda yang tidak efisian yang membuat Anda semakin jauh dari kata Makmur.
Sudah siapkah keuangan Anda terencana ?


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)