REHAT SEJENAK

Sesaat rehat adalah kebiasaan yang efektif, begitu kira temuan terbaru dalam pengembangan sumber daya manusia, atau setidaknya itu yang saya dapatkan dari bukunya.... dalam menyiasati energi manusia yang memiliki keterbatasan. Nah pertanyaannya bagaimana cara rehat yang efektif, sebab alih-alih beristirahat yang terjadi malah kebablasan, akibatnya kita menjadi tidak efektif lagi untuk bekerja.

Misalnya beberapa teman saya punya jatah waktu tidur saya sama, namun di saat waktu istirahat bahkan di saat kerja pun saya sering melihatnya tergeletak tidur dengan wajah kelelahan. Saya sering melihatnya tersenyum, nah di saat malam tiba, sebelum jam 21, kepala dia sudah terhuyung-huyung ngantuk.

Sebenarnya kalau boleh jujur, yang capek itu bukan (hanya) fisik, namun yang paling menentukan adalah mental, maksudnya kelelahan mental berkontribusi besar untuk memperburuk kekuatan fisik. Dengan kata lain, kemampuan seseorang untuk tetap fokus dengan semangat kerja yang tinggi akan menambah kekuatan fisik.

Ada beberapa kebiasaan efektif yang bisa dilakukan sebelum jam kerja berdering, diantaranya adalah membereskan jam meja, membuat daftar list tugas yang akan dituntaskan, serta bertemu dengan rekan kerja untuk menerima dan memberi energi positif, sebab di pagi hari biasanya orang-orang masih dalam kondisi semangat.

Nah bagaimana di saat jam kerja telah masuk, yaaa seperti biasa, bekerja dan rehat setiap 90 menit sekali baik dengan cara jalan-jalan atau memejamkan mata, ya tidur-tidur ayam selama 15 menit, itu cukup efektif untuk mengembalikan kekutan fisik kita.

Selain itu, beberapa amalah ruhiyah bisa memperkuat kekuatan fisik, seperti rutinitas membaca al Qur’an, shalat dhuha, shalat berjamaah, bangun malam itu semua bisa menambah kekuatan untuk bekerja. Semua pahlawan rata-rata memiliki ritual untuk menambah vitalitas kerjanya, nah kita semua sudah punya banyak pilihan pilihan yang lebih syar’i itu.

Gimana ? penasarankan ? coba aja, maka kalian akan mendapatkan energi yang membuncah.