Hari ini hari dangdut

Dua pekan yang lalu, salah satu teman saya di Surabaya, Erma ngirim sms dan menanyakan alamat saya, ketika saya tanyakan untuk apa? Ternyata untuk mengirim surat undangan walimah. Wow tidak efektif sekali, masih mengirim surat kertas. Saya pun meminta untuk kirim lewat email aja lebih cepat dan tidak butuh biaya pos pula. Erma ni akadnya sudah beberapa bulan yang lalu, nah untuk walimahnya sengaja dia taruh di bulan januari di asrama haji Surabaya.

Hari minggu kemarin saya putuskan untuk berangkat jam lima, mengingat jarak dari blitar ke asrama haji surabaya cukup jauh dan memerlukan waktu sekitar 6 jam dengan naik bis, saya pun janjian dengan teman saya, Aziz dan Ion untuk berangkat bareng-bareng, kebetulan si Ion ini memang kerjanya jadi sopir salah satu politisi di malang, jadi bisa dipakelah mobil itu.

Nah dari perjalanan naik bis menuju malang, dasar jekethek baru aja naik bis tiba-tiba sopir menghentikan bisnya dan nyetel vcd dangdut komplo, anda tahu sendirilah bagaimana model artis penyanyi dangdut lokal, saya pikir apa dosa saya, kok pagi-pagi mata saya disuguhi siraman mata yang bikin saya khawatir kalau mati di jalan, apa kata Tuhan kalau saya lagi kejat-kejat sekarat dan di depan saya ternyata VCD dangdut koplo masih menjalankan tugasnya? (Hehe, kayaknya Bang Haji tahu tuh jawabannya).

Bos…bos…. Yang kacuk geser yang kacuk geser, segera aja saya turun dari bis dan langsung naik angkot jurusan arjosari, di sana saya janjian. Dasar nasib…. Entah nasib sial apa apa nasib sialan, di angkot menuju arjosari lagi-lagi saya disuguhi lagu dangdut lagi…. Wek-wek, beruntung bukan pull dandut koplo, tapi dangdut modifikasi yang awalnya memang lagu malaysia. (Dulu ketika saya masih kecil saya sempat gandrung juga dengan lagunya malaysia). di angkot saya merenung, dan berharap bahwa perjalanan pulang nanti saya naik bis yang biasa aja, supaya telinga saya adem.

Jam 08.30 saya berangkat dengan beberapa teman yang saya sebutkan tadi. Lumayan tenang ni naik mobil ini, ya selain masih gras juga sopir ini (sorry yon) nyetel lagu slow dan sesekali dipindahkan ke chanel radio tol, its not problem, ya jadi masalah itu ya saya brangkat sendiri sementara si Yon berangkat membawa anak istrinya, dan si Aziz yang baru nikah ini berangkat bareng istrinya. Saya yang duduk di jok paling belakang sebenarnya mau ngomong juga sama si Aziz, kalau bulan madu jangan di mobil dong, mesra sekali mereka ngobrolnya, sementara saya hiks hiks hiks sendiri lagi “melajang”.

Entah jam berapa kita nyampe asrama haji SBY, yang pasti ketika saya turun dari mobil, saya ketemu Erik dan Iqbal, dua orang ini adik kelas saya di kampus dan di organisasi ekstra, kangen juga sama mereka, mungkin sudah 1 tahun saya gak ketemu. Wuiiih lebaynya.

Setelah registrasi, saya langsung masuk tempat walimah di bir ali dan mengucapkan selamat,… wiuh si saya belum kenal sama suaminya, makanya ketika salaman, Erma langsung mengenalkan saya ke suaminya.

Puih gak enak juga ni kalau di tempat walimahnya jauh-jauh, coz yang hadir tidak banyak yang saya kenal, ya akhirnya saya ngobrol aja sama salah satu panitia, Si Erwin, mahasiswa idealis yang kuliah di malang. Sama sopir juga (sorry lagi yon, hehe).

Nah lagi asik-asiknya ngobrol, tiba-tiba si yon nyeletuk. “Rom kalau kita datang ke walimah keren gini kayaknya kita harus tahu diri”

Wah serius sekali mimik wajahnya, karena penasaran saya pun tanya “Maksud ente apa yon”

“Ente lihat kalau yang datang ke sini (Walimah) mereka pasti pake sepatu, sedangkan kita biasanya pake sendal”

Saya ngangguk-ngangguk tanda sepakat, “tapi bos, ada juga yang lebih parah dari kita” saya ngomong tak kalah semangat dari dia.

“Apa tuh?” kata dia keheranan

“Ente lihat ke sebelah kanan ente, orang yang berkacamata dan berbaju batik biru, dia malah pake sepatu olahraga”

“Hwahwahwa. Pssst ojo kebanteran guyune rek isin” kata si Yon.

Dasar kurang ajar, yang cekikikan paling banter kan dia, kok malah dia yang negur.

Saya sebenarnya ingin ngomong juga kalau ke kondangan jangan pake batik partai, tapi pake batik biasa aja. karena saya lihat si Yon ini pake kemeja batik lengan pendek dengan logo partai di sisi bawah bagian kanan kirinya, tapi gak jadi ah. Khawatir dia kapok ke kondangan lagi.

Wah capek juga ni banyak ngobrol, banyak cipika cipiki, ngomongin orang juga. kita pun memutuskan pulang, biar gak kesorean nyampe malang.

Dalam perjalanan pulang mungkin karena fisik sudah lumayan lelah jadinya saya agak banyak diamnya, ya sesekali ngobrol dengan teman saya mas saiful, dia dan istri kita ajak pulang bareng, karena kita semua sama-sama bertolak ke kota Malang. Saya banyak ngobrol tentang MLM, lumayan juga saya mendapatkan tambahan ilmu dan pemahaman saya tentang hukum MLM, riba dan perdangangan lainnya. Puih 2 tahun saya di blitar pemahaman saya tentang keislaman memang banyak mengalami kemandekkan. Mungkin kondisi di blitar yang statis kurang memicu saya untuk belajar. (ngomong aja males belajar, kok nyalahin lingkungan).

Pufff sampai juga di arjosari, ingin rasanya cepat-cepat nyampai rumah. Tanpa pilih-pilih bis saya langsung naik bis jurusan blitar,mau pilih-pilih gimana lha wong semua bis ekonomi. Nah di atas bis ekonomi ini, naiklah seorang pengamen, ketika bis sudah berjalan naiklah seorang pengemen, naik lagi dan naik lagi pengamen. Oh my god, apa nyanyinya lagu dangdut koplo lagi seperti keberangkatan saya ke surabaya tadi pagi? Hehe beruntunglah, pengamen di arjosari ini rata-rata ngamennya pake lagu dangdut jawa. Berarti Tuhan yang mendengar harapan saya, bukan hantu. Wah benar-benar hari ini adalah hari dangdut bagiku.